Kunjungan ke Nias, Bukti Nyata Pemerintah Ingin Percepat Pembangunan Daerah
Kunjungan kerja (kunker) Jokowi ke Kepulauan Nias (Kepni), Sumatera Utara pada Rabu (6/7) disambut hangat. Bahkan puluhan ribu masyarakat antusias dan bersemangat tinggi menyambut kedatangan Jokowi di Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias Utara.
Firman Jaya Daeli mengurai bahwa kedatangan Jokowi ke Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias Utara dalam rangka pembangunan infrastruktur pokok, utama, dan mendasar. Termasuk pengembangan ekonomi, UMKM, kewirausahaan/kewiraswastaan.
“Jadi terima kasih yang tidak terhingga dan tidak terbatas atas kunker Presiden RI Jokowi ke Kepni,” ujarnya kepada redaksi, Kamis (7/7).
Kunjungan kerja Presiden Jokowi, semakin menunjukkan adanya sikap, agenda, dan kebijakan yang otentik dan konkret dari pemerintah untuk semakin mempercepat dan meningkatkan pembangunan daerah.
Jokowi Targetkan Pembangunan Jalan Nasional di Pulau Nias Rampung Tahun Depan
Jokowi meninjau proyek peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna’a di Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatra Utara, Rabu (6/7/2022).
Pembangunan infrastruktur ini dimaksudkan untuk membangun konektivitas antarwilayah di Pulau Nias. Jokowi menargetkan pembangunan infrastruktur jalan nasional di Nias dapat rampung pada tahun 2023.
“Kalau yang untuk jalan nasional ini lingkarnya tinggal 16 kilometer, Insya Allah tahun depan sudah rampung semuanya karena ini memang harus dibuat jalan baru,” ujar Jokowi dalam keterangannya, Rabu (6/7/2022).
Pekerjaan peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombulata-Tumula-Faekhuna’a di tahun 2022 dilaksanakan dengan anggaran Rp32,36 miliar. Ruas tersebut merupakan jalan sirip yang menghubungkan Lingkar Barat dan Lingkar Timur Nias, tepatnya dari Nias Utara menuju Kota Gunung Sitoli di Pulau Nias.
Selain jalan nasional, Jokowi juga menaruh perhatian pada pembangunan poros jalan provinsi dan kabupaten/kota. Untuk proyek pembangunan jalan provinsi dan kabupaten/kota, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah daerah bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menangani langsung hal tersebut.
“Kemudian yang jalan provinsi mestinya nanti segera ditangani oleh Pak Gubernur. Terus yang kabupaten, yang tadi saya tanyakan ke Pak Bupati, karena memang kemampuan APBD-nya tidak memungkinkan, ya nanti akan diurus oleh Kementerian PU,” ucapnya.
Jokowi berharap, peningkatan struktur jalan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Nias, sehingga komoditas daerah seperti kelapa dan ikan dapat bersaing di pasaran. Selain itu, menurutnya pembangunan jalan juga akan berdampak pada pariwisata di Pulau Nias.
Kemiskinan Ekstrem Nias Harus Dihapuskan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan sejumlah infrastruktur di Pulau Nias. Hal ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PKE).
Sebagaimana diketahui sejumlah kabupaten di Pulau Nias ditetapkan sebagai daerah tertinggal sesuai Peraturan Presiden No 63 Tahun 2020 dan juga tergolong daerah dengan kemiskinan ekstrem.
"Sudah kami programkan di Kementerian PUPR seperti pembangunan jalan, penyediaan air, rehabilitasi sekolah, perumahan, dan juga Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Kali ini saya ingin mengecek sejumlah progresnya," kata Menteri Basuki di Nias dikutip dalam siaran pers, Jumat (1/7/2022).
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR pada tahun 2021 lalu telah membangun Rumah Khusus Masyarakat Miskin di Nias Utara dengan tipe 36 sebanyak 20 unit dengan anggaran Rp3,2 miliar. Pada tahun 2022, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk program BSPS/bedah rumah mendukung PKE di Nias Selatan 200 unit, Nias Barat 250 unit dan Nias Utara 300 unit.
Sementara itu, di bidang permukiman, Kementerian PUPR pada 2021 telah melaksanakan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) reguler di sejumlah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yakni KSM Aine di Nias Barat, KSM Khoda di Nias Barat, KSM Sanu'ao di Nias Utara dan KSM Samaeri di Nias Utara.
Menteri Basuki berkata, salah satu program yang juga mulai berjalan adalah penyediaan air baku berkapasitas 25 liter/detik untuk wilayah Gunung Sitoli dengan anggaran Rp7,5 miliar di tahun 2022. Pada tahun 2020 juga telah dibangun Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) Desa Fadoro dan Desa Hiliduho dengan kapasitas masing-masing 175m3 dan 360 m3.
"Di Pulau Nias juga kita lakukan renovasi 91 sekolah, salah satunya SD Negeri Sitolubanua di Nias Utara yang sudah saya kunjungi. Saya kira masih perlu ditingkatkan lagi untuk bangunan-bangunan yang belum disentuh, saya minta untuk diperbaiki lagi termasuk penghijauannya," kata Menteri Basuki.
0 Response to " Kunjungan ke Nias, Bukti Nyata Pemerintah Ingin Percepat Pembangunan Daerah"
Posting Komentar