Lahan Kosong Gunakan untuk Bercocok Tanam, Kata Jokowi

 



Jokowi mengajak pemerintah daerah memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki daerahnya untuk ditanami tanaman produktif. Menurut Jokowi, hasil pangan dari bercocok tanam tersebut dapat digunakan masyarakat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Oleh karena itu yang namanya kemandirian pangan itu penting. Saya mengajak Bupati, Wali Kota, untuk memanfaatkan lahan yang sekecil apapun untuk menanam, untuk berporoduksi kebutuhan pangan sehari-hari. Penting, jangan sampai ada lahan kosong," ujar Jokowi saat berpidato di Hari Keluarga Nasional ke-29, Kamis, 7 Juli 2022.

Jokowi menyampaikan hasil panen dari pemanfaatan lahan dapat menjadi solusi memenuhi kecukupan asupan gizi anak-anak. Sehingga, problem stunting di setiap daerah dapat terselesaikan. 

"Kalau anak-anak kita pintar, cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tapi kalau anak kita stunting, gizi tidak baik, nutrisi tidak tercukupi, ah sudah, nanti ke depan bersaing dengan negara lain akan kesulitan kita," kata Jokowi.


IOT sebagai Media Pengembangan Sektor Pertanian

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang gelar Seminar Nasional dengan Tema Thrive With IOT : Future Agriculture. Kegiatan  yang digelar dalam rangka menyambut Dies Natalis Ke-4 Polbangtan Yogyakarta-Magelang ini jua bertujuan meningkatkan wawasan mahasiswa dam civitas akademika Polbangtan Yogyakarta Magelang akan perkembangan pertanian di era maraknya penggunaan IoT (Internet of things).  

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), menjelaskan untuk bersaing di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial, yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembaan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursaymsi  mengatakan pertanian modern dengan teknologi smart farming dan IoT merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang harus didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.

Mendatangkan pemateri dari kalangan praktisi dan akademisi, kegiatan tersebut membahas berbagai materi mulai dari transforming human resources of Indonesian agriculture, implementasi Internet of Things  sebagai solusi di sektor pertanian, pemberdayaan petani muda dalam pengembangan kewirausahaan agribisnis berbasis IoT, mekanisasi pertanian masa depan hingga pemahaman mengenai peluang dan tantangan agrosociopreneur pada mahasiswa pertanian indonesia.

Sujono, Wakil Direktur I Polbangtan Yogyakarta Magelang mengharapkan peserta seminar dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta.  

"Seminar Nasional ini diselengggarakan dengan tujuan memberikan edukasi kepada peserta Seminar Nasional  mengenai peran Internet of Things  dalam perkembangan pertanian masa depan, memotivasi seluruh peserta Seminar Nasional memiliki jiwa-jiwa sebagai agen pembangunan, perubahan, dan pembaharuan dalam perkembangan pertanian masa depan dengan Internet of Things," ujar Sujono.


Harganas, Momentum untuk Menciptakan Keluarga Berkualitas

Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 diperingati pada 29 Juni. Tahun ini, peringatan Hari Keluarga Nasional akan dilangsungkan di Medan, Sumatera Utara. Harganas akan diselenggarakan secara hybrid, yakni secara daring dan luring. 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menjelaskan bahwa momentum Harganas harus digunakan sebagai ajang sosialisasi dan optimalisasi fungsi keluarga di Indonesia. 

"Optimalisasi delapan fungsi keluarga, yakni: agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan untuk mewujudkan keluarga yang berketahanan," ujar Agus, dikutip laman Kemendikbud. 

Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa.

Tema yang diangkat pada Hari Keluarga Nasional 2022 masih sama seperti tahun lalu, yaitu fokus pada penurunan stunting anak.

Harganas menjadi ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting.

Diketahui, saat ini angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen (SSGBI 2021). Masih ada target besar untuk capai angka stunting 14 persen pada 2024. 

Karena itu menurut Deputi Agus, keluarga adalah tonggak pertama yang harus bisa mencegah terjadinya stunting. Melalui pencegahan sejak sebelum perkawinan, sampai 1000 hari fase kehidupan "Harganas ini akan menjadi momentum mengajak masyarakat untuk entaskan stunting di seluruh wilayah Indonesia," ungkapnya. 

0 Response to " Lahan Kosong Gunakan untuk Bercocok Tanam, Kata Jokowi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel