Pemulihan Ekonomi Tetap Berpihak kepada Pekerja, Kesejahteraan Rakyat Indonesia Terjamin
MEDIA BERITA - Ma’ruf Amin membuka pertemuan ketenagakerjaan tingkat kementerian G20 atau G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM) di Ayana Resort dan Spa, Jimbaran, Bali Rabu (15/9/).
Ma'ruf Amin mengatakan saat ini isu krisis ekonomi, pangan dan energi, perang, perubahan iklim, dan pandemi virus corona menjadi tantangan berat bagi sektor ketenagakerjaan global. Sejumlah isu ini turut berdampak pada perlambatan ekonomi global.
Selain itu, Ma'aruf Amin menganggap perkembangan digitalisasi dan otomatisasi turut menjadi tantangan baru dalam sektor ketenagakerjaan.
"Hadirin sekalian kita memahami dunia saat ini sedang menghadapi krisis ekonomi, masalah pangan dan energi, perang perubahan iklim dan pandemi COVID-19 yang dampaknya masih dirasakan oleh seluruh negara di dunia," kata Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan secara virtual.
Dalam pertemuan LEMM G20, Ma'ruf Amin berharap para delegasi bisa mendorong pemulihan ekonomi global yang berpihak kepada pekerja.
"Ini adalah tantangan bersama di depan mata. Oleh karena itu pada kesempatan yang berharga ini saya ingin mendorong kerja sama kita semua untuk wujudkan dunia kerja baru yang tinggi berkelanjutan dan memiliki resiliensi tujuan tersebut dapat tercapai bila pemulihan dunia kerja berorientasi pada manusia atau pekerja," ujar Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin mengatakan, berdasarkan data BPS Indonesia pada Februari 2022 ada sebanyak 19,1 juta tenaga kerja Indonesia terdampak pandemi virus corona. Sementara itu, angka pengangguran pada Agustus 2020 hingga Maret 2021 naik dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen.
Sedangkan di level global pada 2020, sekitar 1,6 miliar pekerja informal kehilangan pendapatan hingga 60 persen imbas kebijakan lockdown atau karantina.
"Organisasi perburuhan internasional memproyeksikan tingkat pengangguran global mencapai 207 Juta orang pada tahun 2020 atau bertambah 21 juta dibandingkan tahun 2019," ungkap Ma'ruf Amin.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai penghargaan bagi 14,6 juta pekerja yang terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK.
"Kenapa yang diberikan atau penerimanya adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan? Karena ini adalah bentuk reward (penghargaan) kami atas keikutsertaan baik pengusaha maupun pekerja ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan," katanya di Krisna Oleh-Oleh Bali di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa.
0 Response to "Pemulihan Ekonomi Tetap Berpihak kepada Pekerja, Kesejahteraan Rakyat Indonesia Terjamin"
Posting Komentar