Rakyat Puas! Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-KH Maruf Amin Capai 62,7%
Hasil survei CiGMark menyebut, kepuasaan publik terhadap pemerintah Presiden Jokowi -KH Maruf Amin mencapai 62,7%. Survei yang dilakukan pada 9-7 Juni 2022 Survei tersebut dilakukan di seluruh wilayah Indonesia ini melibatkan 1.200 responden di rentang usia 15 tahun ke atas.
Sedangkan, hasil untuk penilaian perorangan sebanyak 68,1% responden menyatakan sangat atau cukup puas kepada Jokowi sebagai presiden Indonesia. Sedangkan untuk kepuasan terhadap Wakil Presiden KH Maaruf Amin sebanyak 45,5% yang menyatakan sangat/cukup puas.
Selain peta politik, survei ini juga menggali persepsi publik dalam menilai kondisi Indonesia saat ini. Salah satunya terkait isu kerukunan beragama, dan keamanan nasional.
Untuk kerukunan antar umat beragama sebanyak 90,3% responden menilai sangat baik/baik serta masalah keamanan nasional sebanyak 83,2% menilai sangat baik/baik.
Bansos, Wujud Kepedulian Jokowi terhadap Rakyat Indonesia
Dalam kunjungannya ke Semarang, Jokowi memberikan sejumlah bantuan dan berinteraksi dengan beberapa masyarakat dan pedagang penerima manfaat. Selain itu, ia juga bertemu dengan sejumlah masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).
"Tidak boleh dibelikan handphone, jangan dibelikan handphone apalagi pulsa. Ini dipakai untuk tambahan modal kerja, kalau yang Rp300 ribu boleh dipakai untuk beli minyak goreng, sembako, silakan," ucapnya seperti dikutip dari pernyataan resmi.
Selanjutnya Jokowi didampingi sang istri, Iriana Joko Widodo, turut meninjau harga dan ketersediaan sejumlah bahan pangan pokok, seperti cabai merah, minyak goreng, hingga beras.
Saat itu, salah seorang pedagang sembako mengatakan harga kebutuhan pokok sudah kembali normal. Jokowi pun mengamini dengan mengatakan harga sembako sudah baik.
Pemprov Sumut Akui Kepemimpinan Jokowi Mampu Menjaga Toleransi
Pelaksana Harian (PLH) Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Drs Fitriyus mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Menurutnya Jokowi memiliki perhatian penuh terhadap kebhinekaan di Indonesia melalui anjuran agar masyarakat selalu menjaga dan merawat toleransi antar sesama.
“Bapak Presiden Joko Widodo yang selalu mengingatkan kita kembali bahwa bapak presiden selalu mengajak, menyuarakan untuk meningkatkan toleransi kehidupan sosial dan beragama," ujar Fitriyus.
Fitriyus mengatakan di era kepemimpinan Jokowi, kebhinekaan terjaga dengan baik. Hal tersebut, lanjut Fitriyus, adalah bukti keberhasilan pemerintah dalam menekankan toleransi di tengah majemuknya masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut Fitriyus juga membacakan instruksi dari Jokowi terkait menjaga dan merawat kebhinekaan di Indonesia. Di antaranya adalah saling menghormati serta menghargai perbedaan.
"Saya menyampaikan apa yang dikatakan oleh bapak presiden, semua elemen harus menghormati semua perbedaan. Harus menghargai tradisi dan budaya lokal,"ungkap Fitriyus.
Indonesia – Austria Perkuat Dialog Lintas Agama melalui Pemuda dan Toleransi Beragama Di Dunia Digital
Sejak 2004, Kementerian Luar Negeri terus mengadvokasi toleransi dan menghadapi tantangan seperti berita bohong, radikalisme, dan terorisme melalui penyelenggaraan Interfaith Dialogue (DLA). Hingga 2022 Indonesia tercatat telah bermitra dengan 34 negara di dunia.
Indonesia dan Austria telah menjadi mitra DLA sejak 2008 dan telah menyelenggarakan 6 (enam) kali Dialog Lintas Agama. DLA ke-6 RI – Austria dilaksanakan pada Oktober 2017.
Pemuda dan toleransi beragama di dunia digital menjadi topik utama dalam Webinar Pertama Dialog Lintas Agama Indonesia – Austria ke - 7 (26/4). Dilaksanakan secara virtual di Bandung dan Wina, Dialog Lintas Agama menjadi wadah pertukaran pandangan mengenai peran pemuda dalam toleransi dan upaya – upaya yang dilakukan untuk menjaga toleransi di dunia digital.
Diharapkan dapat identifikasi tantangan dan potensi masalah, Dialog Lintas Agama juga merupakan tindakan efektif untuk mengatasi isu keberagaman di lingkungan masyarakat khususnya terkait isu agama dan upaya memelihara pluralisme.
Membuka kegiatan, Direktur Jenderal IDP, Teuku Faizasyah menyampaikan bahwa pemuda yang lahir dan dibesarkan sebagai digital native, memiliki keunggulan dalam beradaptasi dan memimpin transformasi digital global. “Pemuda dapat menjadi lead power di media sosial dan memegang kunci untuk mempromosikan keragaman dan membantu dalam pencegahan ekstremisme kekerasan" pungkasnya.
Sementara, Teresa Indjein, Director-General for International Cultural Relations, Kementerian Luar Negeri Austria menggarisbahwahi mengenai pentingnya kerja sama antara Indonesia – Austria dalam Dialog Lintas Agama dan menyambut penyelenggaraan selanjutnya pada bulan September di Wina.
0 Response to "Rakyat Puas! Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-KH Maruf Amin Capai 62,7%"
Posting Komentar