BANYAK NEGARA LAIN INGIN REPLIKASI KARTU PRAKERJA

 


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan program Kartu Prakerja adalah program pemerintah paling masif yang ada dibandingkan dengan negara lain.

Sehingga banyak negara berkembang ingin mereplikasi Program Kartu Prakerja Indonesia.

"Kemarin dalam pertemuan di Davos Menteri Labour dari Belanda dengan Perdana menterinya juga mengatakan bahwa mereka ingin melihat Kartu Prakerja dan itu bisa direplikasi di negara-negara berkembang lain," kata Airlangga Jumat, 17 Juni 2022.

Airlangga menuturkan, per Jumat, 17 Juni 2022 tercatat sudah 12,8 juta perserta Kartu Prakerja dengan 95 persen telah menerima insentif.

Program Kartu Prakerja juga menjadi bagian dari sustainable development goals (SDG's) karena program itu dinikmati di 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

Dari data yang masuk, 56 persen peserta Kartu prakerja tinggal di desa, 49 persen di antaranya adalah perempuan dan sekitar 3 persen adalah penyandang disabilitas.

Menurutnya, keberhasilan program Kartu Prakerja itu adalah menggabungkan supply juga demand dan seluruhnya dibentuk dalam ekosistem yang terus bergerak secara dinamis menggunakan database dan Artificial Intelligence (AI).

Kartu Prakerja itu didukung oleh 171 lembaga pelatihan, 6 platform digital, 6 mitra pembayaran, 3 portal kerja, dan 8 perguruan tinggi sebagai penilai dan pemantau.

Dari yang mengikuti program Kartu Prakerja, lanjut Airlangga, 30 persen yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha, dan 90 persen terjadi peningkatan kompetensi, produktivitas dan daya saing.


0 Response to "BANYAK NEGARA LAIN INGIN REPLIKASI KARTU PRAKERJA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel