Jokowi Dorong Potensi Tanaman Hias Indonesia Tembus Pasar Ekspor
MEDIA BERITA - Bisnis tanaman hias memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional. Selain itu, tanaman hias juga dikenal memberikan profit yang menjanjikan. Atas dasar ini, Jokowi mendorong agar potensi bisnis tanaman hias di Indonesia untuk dikembangkan lebih jauh lagi.
Salah satu upaya Jokowi dalam memajukan bisnis tanaman hias di Indonesia dapat kita lihat dalam pengembangan usaha bung Krisan yang terletak di Desa Sukamanah Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan lapangan persiapan ekspor tanaman hias bunga krisan di Desa Sukamanah Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, kemarin.
Pekan depan, rencanannya bunga krisan yang dibudidayakan Kelompok Tani Swastika Jaya binaan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan akan diekspor ke Jepang.
Kelompok Tani Swastika Jaya merupakan penerima program pengembangan Kampung Flori sehingga mendapat alokasi fasilitasi bantuan Green House tahun 2022 seluas 1.024 m2.
"Kita bersama pak Bupati dan Camat sama-sama mendorong potensi yang ada. Apa yang dikembangkan masyarakat ini menjadi terobosan pengembangan pertanian karena tidak perlu di lahan yang luas tapi cukup dengan green house, smart farming,” ungkap Syahrul.
Menurut dia, krisan yang dihasilkan di Indonesia merupakan jenis krisan negara tropis yang memiliki keunggulan sehingga diminati pasar ekspor dengan harga yang tinggi, yakni di negara Eropa dan negara lainnya.
Dengan begitu, peluang ekspor krisan Indonesia sangat besar mengingat krisan yang dijual di pasar dunia kebanyakan dari negara sub tropis yang kualitas dan minatnya di bawah krisan dari negara tropis.
Selama tiga tahun terakhir ini, ekspor pertanian naik 38% dengan nilanya mencapai Rp 625 triliun. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto melaporkan ekspor krisan nasional mengalami kenaikan sangat pesat.
Pada 2020 volume ekspornya 43,4 ton dengan nilai US$732.724 dan pada 2021 volume ekspor krisan mengalami kenaikan mencapai 131,3 ton dengan nilai US$903.929.
Kampung Flori yang merupakan salah satu bagian dari program pengembangan kampung hortikultura menjadi target terwujudnya “legacy” Kementan dalam mengembangkan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern dengan menerapkan teknologi budidaya florikultura di dalam Green House.
0 Response to "Jokowi Dorong Potensi Tanaman Hias Indonesia Tembus Pasar Ekspor"
Posting Komentar