Polandia Sikat 52 Ribu Ton Batubara Indonesia
Beberapa negara Eropa, termasuk polandia terancam kedinginan pada musim libur tahun ini akibat krisis energi yang ada di depan mata lantaran seretnya pasokan gas buntut dari sanksi ekonomi yang diberikan kepada Rusia.
Kementerian Perdagangan menyampaikan bahwa proses pengiriman batu bara ke Eropa telah berlangsung. Bahkan terdapat salah satu negara di Eropa yakni Polandia yang telah mendapat pasokan batu bara asal Indonesia.
Didi Sumedi mengatakan Indonesia telah mengirimkan beberapa volume batu bara yang dipesan oleh Polandia. Adapun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor batu bara ke Polandia tercatat mencapai 52.230 ton.
"Data BPS bulan April 2022 tercatat ekspor batu bara ke Polandia sebesar 53.230 ton," ujarnya, Senin (4/7/2022).
Eropa Krisis Energi, Mulai Hunting Batubara
Negara-negara di eropa kembali memilih batu bara sebagai sumber energinya. Indonesia sebagai produsen dan eksportir besar batu bara dunia mulai pun dilirik oleh negara-negara tersebut.
Jerman, Italia, Austria, dan Belanda melihat bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dapat membantu Eropa melalui krisis energi karena harga gas yang melonjak. Akibatnya inflasi pun memanas di berbagai negara Eropa. Ini adalah buntut dari boikot impor energi dari Rusia akibat konflik di Ukraina.
Pemerintah Belanda mengatakan akan menghapus batas produksi pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Jerman yang bergantung banyak kepada Rusia untuk pemenuhan gas alamnya juga mengumumkan rencana untuk memulai kembali pembangkit listrik tenaga batu bara.
Prancis disebut akan kembali mempertimbangkan batu bara sebagai sumber energinya.
Negeri itu diketahui akan kembali mengoperasikan pembangkit listrik tenaga (PLTU) batu bara yang baru saja ditutup. Salah satunya di Saint-Avold di Prancis timur musim untuk musim dingin tahun ini, karena situasi Ukraina dan pengaruhnya ke pasar energi.
"Kami tetap membuka kemungkinan untuk dapat mengaktifkan kembali stasiun Saint-Avold selama beberapa jam lagi jika kami membutuhkannya pada musim dingin mendatang," kata sebuah pernyataan kementerian, membenarkan sebuah laporan di radio RTL, dikutip AFP, Senin (27/6/2022).
Eropa Mulai Melirik Batubara Indonesia
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, terdapat empat negara Eropa yang saat ini melirik untuk memborong batu bara asal Indonesia. Keempat negara tersebut diantaranya adalah Belanda, Jerman, Spanyol dan Italia
Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif mengatakan keempat negara tersebut sedang dalam tahap penjajakan awal untuk meminta batu bara Indonesia. Sehingga pihaknya belum mengetahui berapa kuota permintaan dari negara-negara Eropa tersebut
"Penjajakan lah masih awal. Kan Rusia baru nyetop (setop impor batu bara ke Eropa) Agustus. Itu masih baru penjajakan, ada Jerman, Spanyol, Italia dan Belanda," terang Irwandy.
Dengan adanya permintaan batu bara dari negara-negara Eropa itu, Irwandy juga belum mengetahui apakah Indonesia akan meningkatkan produksi batu baranya, dari yang ditargetkan tahun ini mencapai 663 juta ton.
"Ya enggak tahu (penambahan produksi) semula saja belum dicapai. Kalau misalnya hujan agak berhenti ya lumayan itu," ujar Irwandy ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (24/6/2022).
Di samping itu, jika Indonesia ingin menjual batu bara ke Eropa, paling tidak kualitasnya harus memenuhi kebutuhan mereka. Pasalnya, Eropa pada umumnya menggunakan batu bara kualitas di atas 5.500 kalori/kg.
Pemerintah Indonesia Belum Berminat Tingkatkan Produksi
Pemerintah belum memiliki rencana untuk menaikkan kuota produksi batubara nasional di tengah maraknya permintaan tambahan dari pasar ekspor.
Koordinator Pengawasan, Penerimaan Mineral dan Batubara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno mengungkapkan, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap produksi batubara nasional.
“Nanti apabila terjadi sesuatu yang signifikan lalu ada beberapa pertimbangan tambahan (produksi), mungkin ini bisa dijadikan diskusi dilakukan pembahasan di Kementerian ESDM,” kata Tri dalam webinar bertajuk Tren Komoditas Batubara dan Implikasi Pada Transisi Indonesia yang digelar IESR, Kamis (30/6)
Tri berujar, penjualan batubara ke pasar ekspor merupakan ranah business-to-business (B2B). Tri mempersilakan bila ada perusahaan batubara yang ingin mengajukan permohonan revisi rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) untuk meningkatkan rencana produksi guna memenuhi permintaan batubara dari Jerman maupun pasar ekspor lainnya.
“Perusahaan yang dapat memenuhi permintaan tersebut dan akan mengajukan revisi RKAB maka dapat diproses sebelum tanggal 31 Juli 2022,” ujar Tri.
0 Response to "Polandia Sikat 52 Ribu Ton Batubara Indonesia"
Posting Komentar