Pembangunan Jalan, Kunci Peningkatan Ekonomi Daerah Nias
Jokowi meninjau proyek peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna’a di Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatra Utara, pada Rabu, 6 Juli 2022. Pembangunan infrastruktur jalan tersebut dimaksudkan untuk membangun konektivitas antarwilayah di Pulau Nias.
Jokowi menargetkan pembangunan infrastruktur jalan nasional di Nias dapat rampung tahun depan.
Pekerjaan peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombulata-Tumula-Faekhuna’a di tahun 2022 dilaksanakan dengan anggaran Rp32,36 miliar. Ruas tersebut merupakan jalan sirip yang menghubungkan Lingkar Barat dan Lingkar Timur Nias, tepatnya dari Nias Utara menuju Kota Gunung Sitoli di Pulau Nias.
Jokowi berharap peningkatan struktur jalan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Nias, sehingga komoditas daerah seperti kelapa dan ikan dapat bersaing di pasaran. Selain itu, pembangunan jalan juga akan berdampak pada pariwisata di Pulau Nias.
Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Nias
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan sejumlah infrastruktur di Pulau Nias. Hal ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PKE).
Sebagaimana diketahui sejumlah kabupaten di Pulau Nias ditetapkan sebagai daerah tertinggal sesuai Peraturan Presiden No 63 Tahun 2020 dan juga tergolong daerah dengan kemiskinan ekstrem.
"Sudah kami programkan di Kementerian PUPR seperti pembangunan jalan, penyediaan air, rehabilitasi sekolah, perumahan, dan juga Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Kali ini saya ingin mengecek sejumlah progresnya," kata Menteri Basuki di Nias dikutip dalam siaran pers, Jumat (1/7/2022).
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR pada tahun 2021 lalu telah membangun Rumah Khusus Masyarakat Miskin di Nias Utara dengan tipe 36 sebanyak 20 unit dengan anggaran Rp3,2 miliar. Pada tahun 2022, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk program BSPS/bedah rumah mendukung PKE di Nias Selatan 200 unit, Nias Barat 250 unit dan Nias Utara 300 unit.
Sementara itu, di bidang permukiman, Kementerian PUPR pada 2021 telah melaksanakan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) reguler di sejumlah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yakni KSM Aine di Nias Barat, KSM Khoda di Nias Barat, KSM Sanu'ao di Nias Utara dan KSM Samaeri di Nias Utara.
Menteri Basuki berkata, salah satu program yang juga mulai berjalan adalah penyediaan air baku berkapasitas 25 liter/detik untuk wilayah Gunung Sitoli dengan anggaran Rp7,5 miliar di tahun 2022. Pada tahun 2020 juga telah dibangun Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) Desa Fadoro dan Desa Hiliduho dengan kapasitas masing-masing 175m3 dan 360 m3.
"Di Pulau Nias juga kita lakukan renovasi 91 sekolah, salah satunya SD Negeri Sitolubanua di Nias Utara yang sudah saya kunjungi. Saya kira masih perlu ditingkatkan lagi untuk bangunan-bangunan yang belum disentuh, saya minta untuk diperbaiki lagi termasuk penghijauannya," kata Menteri Basuki.
Pariwisata Nias sebagai Aset Pembangunan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan aksesibilitas serta amenitas pariwisata di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, perlu dibenahi agar menjadi destinasi wisata unggul dan berdaya saing.
Bersama jajarannya dan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Nias Barat, Menparekraf memastikan bakal menindaklanjuti catatan tersebut.
"Aksesibilitas, akomodasi, dan amenitas ini yang nanti kami siapkan bersama-sama," katanya dalam acara puncak "Festival Pesona Aekhula 2022” di Pantai Sirombu, Nias Barat, Sumut, lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Untuk menjaga eksistensi pariwisata Nias Barat, Sandiaga mengajak pemkab daerah tersebut memperkuat kolaborasi melalui digitalisasi.
"Kita bisa mempublikasikan melalui kanal-kanal di media sosial yang sudah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bangun," ujar dia.
Menparekraf Sandiaga juga berencana untuk menjadikan Desa Hilisimaetanö sebagai desa wisata berkelanjutan. Namun sebelumnya, perlu ada beberapa fasilitas yang dibenahi, diantaranya toilet dan homestay.
"Kita akan memberikan pendampingan, pelatihan, kita akan ada peningkatan destinasi wisata lainnya, seperti toilet, begitupun dengan homestay karena di sini hanya ada satu, kita akan tingkatkan, juga kita ingin jadikan desa wisata ini sebagai tujuan wisata selagi ada WSL Pro, untuk membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Sandiaga.
"Kita juga akan meningkatkan desa wisata ini agar menjadi desa wisata berkelanjutan, kita akan kembangkan produk ekonomi kreatifnya, sehingga lapangan kerja terbuka dan penghasilan masyarakat meningkat," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, ia meyakini Festival Pesona Aekhula 2022 yang masuk 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) menjadi langkah awal mendorong kebangkitan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Hari ini saya sangat bahagia karena Festival Pesona Aekhula ini menjadi pemicu kebangkitan ekonomi kita. Kehadiran Festival Pesona Aekhula menjadi ruang untuk melestarikan tradisi dan budaya, serta sebagai ajang promosi pariwisata daerah Kabupaten Nias Barat," ungkap Menparekraf.
0 Response to " Pembangunan Jalan, Kunci Peningkatan Ekonomi Daerah Nias"
Posting Komentar