Swasta dan Petani, Rekan bagai Duo Sejoli
Moch. Edy Yusuf mengajak pihak swasta untuk melaksanakan praktik kemitraan dengan petani. Hal itu dinilai penting karena mampu mendorong lompatan kemajuan. Ia menekankan bahwa kesejahteraan petani bisa meningkat jika semua pihak mau berkolaborasi.
Hal ini ia sampaikan dalam kunjungan kerjanya meninjau dan berbincang dengan petani mitra binaan di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (8/7/2022).
"Untuk itu dibutuhkan peran aktif dari pemerintah untuk mendukung beragam aspek terkait pertanian tembakau, mulai dari infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian, hingga pendampingan. Dukungan kementerian teknis dalam memitigasi adanya siklus musim yang seringkali berdampak terhadap hasil tanam para petani, termasuk petani tembakau, sangat diperlukan. Apalagi komoditas ini menjadi harapan petani karena memiliki nilai ekonomi yang baik," ujarnya melalui keterangan tertulis.
FAO Nilai Mentan Kelola Pertanian Sangat Baik
Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) untuk Indonesia, Rajendra Aryal mengapresiasi kebijakan dan program kerja yang dijalankan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Di bawah pimpinannya, sektor pertanian dikelola dengan sangat baik, terutama dalam kondisi sulit pandemi Covid-19.
Dalam 2 tahun terakhir, kata Rajendra, sektor pertanian berkembang secara positif dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan kepada perekonomian Indonesia.
“Sesuai dengan yang sering disampaikan hampir 60 negara sudah dalam kondisi akan mengalami krisis pangan, dengan kepemimpinan Bapak Menteri saya yakin mampu memberikan kontribusi besar untuk menghadapi krisis pangan global,” ujar Rajendra dalam acara tanam padi IP 400 seluas 257 ha di Desa Tegal Sari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo dalam rangka Peringatan Hari Krida Pertanian di Sukoharjo, Rabu, 22 Juni 2022.
Adapun, Hari Krida Pertanian (HKP) Tahun ini bertema “Pertanian Indonesia Siap Menghadapi Krisis Pangan Global”. Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar kegiatan panen-tanam melalui daring serentak di seluruh Indonesia untuk komoditas Jagung, Kedelai dan/atau Padi IP 400 dan dipusatkan di Kabupaten Sukoharjo, yang dihadiri Mentan SYL, Bupati Sukoharjo, Perwakilan FAO dan stakeholder terkait.
Mentan mengatakan peringatan Hari Krida Pertanian yang ke 50 pada tahun 2022 ini sebagai momentum untuk siap menghadapi semua masalah, serta menghadirkan peluang dan kesempatan pada sektor pertanian yang makin baik. Karena itu, yang paling penting dari acara ini adalah menghadirkan konsolidasi emosional semua pihak yang bertanggung jawab dengan pertanian.
“Peringatan Hari Krida Pertanian yang ke 50 ini kita meneguhkan tekad semangat dan kemauan kita agar tahun ini kita hadapi pertanian yang harus lebih baik, lebih maju lebih mandiri dan lebih modern lagi,” ujarnya.
SYL mengapresiasi Gerakan IP 400, sebab menjadi inovasi baru sekaligus motivasi bagi semua pihak. Gerakan IP 400 sebagai pengubah paradigma rakyat bahwa 4 kali bertanam dan panen dalam satu tahun itu hal yang sangat pasti. “Kalau kita tanam cuma 2 kali biasa saja. Kalau tiga kali, kamu boleh diangkat sebagai sesuatu yang terus maju. Tapi kalau 4 kali itu luar biasa,” katanya.
Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, penerapan pola tanam padi IP 400 merupakan salah satu langkah yang tidak hanya meningkatkan produksi atau ketersediaan beras dalam negeri, namun untuk mendukung akselerasi Indonesia mengekspor beras.
Gerakan IP 400 bertujuan meningkatkan luas tanam dan produksi untuk ketahanan pangan, penghasilan petani meningkat dan sekaligus sebagai solusi penurunan luas tanam akibat alih fungsi lahan sawah.
“IP 400 tentunya sangat mendukung upaya pemerintah meningkatkan produksi pangan khususnya beras. Di samping stimulan bantuan pemerintah, para petani atau kelompok tani harus bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk budidaya dan hilirisasi atau pengolahan sehingga bisa memberikan nilai tambah,” tutur Suwandi.
Sebagai informasi, Gerakan IP 400 dilaksanakan pada tahun 2021 seluas 9.834 ha di 23 provinsi dan 98 kabupaten/kota dan pengembangan di tahun 2022 seluas 150.000 ha dilaksanakan di 27 Provinsi dan 169 Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan Gerakan IP 400 di Kabupaten Sukoharjo sendiri di tahun 2021 seluas 2.088 ha dan tahun 2022 pengembangannya seluas 7.912 ha sehingga total Gerakan IP 400 tahun 2022 seluas 10.000 ha yang dilaksanakan di 12 kecamatan, 124 Desa.
0 Response to "Swasta dan Petani, Rekan bagai Duo Sejoli"
Posting Komentar